Chapter 2: Yamato Rei



Bruk!

Rei hanya bisa menatap pasrah setumpuk surat cinta yang berjatuhan dari rak sepatunya. Hari ini pun ia mendapat segunung surat pernyataan cinta dari banyak siswi. Tidak hanya kelas 1, tapi kelas 2 dan 3 pun ikut melakukannya. Beginilah nasib memiliki wajah cool, memiliki banyak penggemar dan stalker. Tiap pagi harus repot-repot mengambil surat-surat cinta yang ditujukan padanya, dibaca dengan perasaan setengah hati setibanya di rumah. Ia menggaruk kepalanya frustrasi, secepatnya ia harus membawa surat-surat itu pergi dan menuju ke kelas sebelum ia akan berhadapan lagi dengan guru kedisiplinannya itu. Saat ia akan mengumpulkan surat-surat itu, sebuah suara mengejutkannya.

“Sugoii!! Kau hebat sekali bisa mendapat banyak surat penggemar!”

Chinou Yuuri sedang berdiri di belakangnya dengan tatapan kagum. “Sugoii na… kau itu terkenal sekali di sini ya?” tanya gadis itu dengan senyum lebar di wajahnya. Namun melihat wajah bingung Rei, akhirnya gadis itu tersadar dari kekagumannya. “A-ah… gomen. Ohayou,” ucap Yuuri gugup.

Melihat Yuuri yang menjadi salah tingkah, Rei tidak dapat menahan diri untuk tersenyum, “Ohayou, Chinou-san.”

Yuuri langsung cemberut mendengar itu, “Mhuu… sudah kubilang panggil aku ‘Chii’!”

“Chii? Tapi aku bisa saja salah ucap menjadi chichai (kecil), lho,” ucap Rei heran.

“Chinou ‘kan memiliki arti ‘kepandaian’, jadi jangan samakan dengan chichai,” ucapnya masih cemberut.

Melihatnya cemberut, membuat hati Rei terasa ringan. ‘Maji kawaii na, kono onna…’ pikirnya. “Saa ne, harus kuapakan surat-surat ini…” ucap Rei mulai mengumpulkan surat-surat cinta tersebut.

“Apa yang biasanya kau lakukan setelah mendapatkan surat-surat ini?”

Rei hanya mendesah, “Hanya kubaca… lalu kusimpan di lemari… setelah itu… ditemukan oleh ibuku dan dibuang tanpa sepengetahuanku,” melihat wajah Yuuri yang terlihat marah, membuat laki-laki itu bingung. “Ee? Doushita no?”

Yuuri hanya menggeleng dengan wajah cemberut, lalu pergi meninggalkannya tanpa bicara apa-apa.

“Ee!? Chino—Chii?! Hei!! Kenapa pergi?!” panggil Rei semakin bingung. Namun akhirnya ia mengumpulkan terlebih dahulu surat-surat tersebut karena bel masuk sekolah telah berbunyi.





***






“Sudah kubilang! Aku mengumpulkan surat-surat sialan ini! Kau tidak percaya juga walau ada bukti sebanyak ini, sensei?!” sahut Rei kesal, ingin rasanya ia menggebrak meja. Narahashi-sensei lagi-lagi menahannya masuk dan kali ini membawa laki-laki malang tersebut ke ruangannya.

Narahashi-sensei hanya menatapnya datar, “Saya tahu kau popular, setidaknya walaupun kau datang lebih cepat, utamakan untuk menaruh tasmu di kelas terlebih dahulu! Dasar, kau tidak bosan berurusan dengan saya setiap pagi, ya!”

“Iiya! Aku bosan dimarahi olehmu! Mou ii! Biarkan aku masuk kelas!”

Tiba-tiba Narahashi-sensei memberikan sebuah surat. “Kali ini tidak ada kesempatan. Kau harus pulang sekarang. Setidaknya kali ini kau akan berpikir untuk terlambat lagi. Berikan surat ini pada orang tuamu,” Rei melirik surat tersebut.

“Nani kore?”

“Surat panggilan orang tua. Jangan protes, kau tahu kenapa saya memanggil orangtuamu.”

Rei berdecak dan mengambil kasar surat tersebut kemudian keluar dari ruangan kedisipilan. Ia melihat murid-murid dari kelasnya sedang berjalan menuju ke kelas memasak. Melihat Rei yang berjalan kearah pintu sekolah sambil membawa tas, membuat sahabatnya, Ryuto menghampirinya. “Oi, doushita no, omae? Kenapa kau membawa tas?” tidak menjawab, namun Rei menunjuk ke ruang kedisiplinan. Ryuto mengangguk paham.

“Maa… ii da yo. Toh hari ini tidak ada test. Usahakan besok jangan sampai terlambat,” ucapnya sambil menepuk pundak Rei.

“Tadi pun aku tidak terlambat! Tapi surat-surat itu yang membuatku ditahan Narahashi-sensei!” sahutnya kesal. Ryuto hanya menggeleng.

Saat Rei akan menuruni tangga, mendadak seseorang berteriak, “Kyaaaa!!! Chii-chan!!!”

Sontak saja semua mata menuju kearah Yuuri yang mendadak mimisan. Gadis itu segera mengeluarkan saputangannya dan menahan darah yang mengalir dari hidungnya. Tanpa sadar, Rei langsung menarik tangan Yuuri, membawa gadis itu ke UKS. Tentu saja Yuuri merasa terkejut, namun tidak memberikan perlawanan.

Sampainya di UKS, Rei menerangkan ke dokter apa yang terjadi pada Yuuri sedangkan gadis itu merebahkan diri di tempat tidur. Tak lama, Rei menghampiri Yuuri. “Dokter bilang sebaiknya kau pulang. Mungkin karena udara terlalu panas, sehingga kau menjadi mimisan,” namun Yuuri menggeleng.

“Kau sadar tidak kalau kau itu sedang mimisan! Sebaiknya kau pulang dan jangan menambah kesulitan untuk orang lain!” bentak Rei, namun ia segera menyadari apa yang baru saja ia lakukan.

“…Gomen…”

Yuuri hanya terdiam, masih agak terkejut karena Rei membentaknya. Melihat wajah lelaki itu yang terlihat frustrasi, gadis itu memahami suatu hal.

“…Aku mau pulang,” saat ia akan melangkah pergi, sebuah tangan mungil menarik ujung bajunya. Rei melihat Yuuri memegang ujung bajunya dengan wajah pucat. Hati Rei pun luluh melihat wajah gadis mungil tersebut.

Ia memegang tangan Yuuri dengan lembut, “Nani?”

Mata cokelat tua gadis itu menatap mata cokelat muda Rei, “Kyou wa… gomen ne.”

Rei tersenyum lembut dan menggeleng pelan, “Ii yo. Dakara, pulang dan istirahatlah.”

“…Maukah kau pulang bersamaku?”

Pertanyaan itu membuat Rei terkejut, “Heh?!”






***




Tidak pernah terbiasa pergi bersama perempuan membuat Rei merasa aneh. Dia yang biasanya pulang bersama Ryuto, kini harus pulang bersama dengan Yuuri. Tidak hanya pulang bersama, ia pun juga menggendong Yuuri karena gadis itu belum terlihat cukup kuat untuk berjalan sendiri. “…Kau tidak kuat dengan panas ya?” tanya Rei heran. Sepertinya tadi pagi gadis itu terlihat baik-baik saja.

Yuuri menggeleng, “Tidak pernah ada masalah dengan panas, hanya saja… hari ini rasanya terlalu panas.” Rei hanya mengangguk.

“Yah, kau benar. Aku pun telah berkeringat.”

Hening untuk sesaat. Tidak ada yang berbicara satu sama lain. Keduanya sibuk dengan pikiran masing-masing.

“Ne.”

Rei menoleh ke belakang, mendekatkan telinganya pada Yuuri. Gadis itu menunjuk ke seberang jalan. “Rumahku menyebrangi jalan ini.”

“Souka,” Rei pun segera ikut menyebrang bersama penyebrang lainnya sebelum lampu lalu lintas kembali berwarna hijau.

Banyak gadis yang sepertinya adalah icon Harajuku melihat kearah mereka dengan tatapan kagum, iri, entahlah. Banyak sekali yang menatap mereka membuat Yuuri merasa malu dan menenggelamkan wajahnya di bahu Rei. Ingin rasanya untuk segera tiba di rumah.

“Oi, Chii. Ada 3 jalan yang berbeda. Dimana jalan yang menuju rumahmu?” tanya Rei berhenti sejenak.

“Etto na… jalan tengah,” ucap Yuuri yang terbangun dari lamunannya. Setelah berjalan sebentar, akhirnya sampailah mereka di rumah Yuuri yang terbilang cukup besar namun dengan gaya yang tradisional.

Rei menurunkan Yuuri dari punggungnya, melihat gadis itu tersenyum lembut padanya. “Arigatou ne, Yama-chan. Maaf merepotkanmu.” Laki-laki itu hanya menggeleng.

“Iie. Ii desu yo. Cepatlah sembuh,” tanpa sadar Rei mengelus kepala Yuuri, membuat gadis itu agak tersentak karena terkejut.

“Ah, etto… uchi wa… doko?” Yuuri mencoba membuat dirinya tidak salah tingkah.

“Ore? Ah, Minato-ku da.”

Mata Yuuri segera melebar mendengar hal itu, ia bahkan tidak bisa merespon saat Rei berpamitan untuk pulang. Rumah Rei berada di Minato-ku sedangkan rumahnya berada di Nakano-ku. Sekolah mereka berada di Shibuya. Bukankah… justru Rei menjauhi jalan rumahnya sendiri?

Yuuri terbawa pikiran, terdiam di depan gerbang rumahnya, melihat sosok Rei yang semakin menjauh.
Chapter 1: Chinou Yuuri



Matahari mulai menampakan dirinya di antara awan-awan putih yang menghiasi langit biru yang cerah. Mulai terlihatnya ratusan pelajaran memakai seragam berlengan pendek telah menunjukan suatu hal; Jepang telah memasuki musim panas. Tak mengherankan semua orang sudah mulai memakai baju musim panas. Seperti biasanya, di jam pagi seperti ini, Tokyo terlihat padat. Banyak orang berlalu lalang menyebrangi jalan raya. Jalanan di kota termahal di dunia itu terlihat ramai seperti biasa. Ibukota negeri Sakura itu .

Di sebuah rumah di daerah Minato-ku, terdengar pula suara sahut-menyahut yang biasa di dengar oleh para tetangga dan orang-orang sekitar setiap pagi. Rumah itu merupakan rumah bergaya sederhana yang cukup besar untuk ukuran masyarakat Jepang. Namun tentu saja tidak sebesar rumah mewah yang dimiliki para orang kaya di sana. Terdapat papan nama keluarga di tembok grbang rumah itu.

Yamato.

“Otou-san…” seorang laki-laki yang terlihat berumur 15-16 tahun itu berseru. “Kenapa aku hanya diberikan bola sepak, sedangkan Daisuke-nii mendapat sepatu bola baru yang bagus!?” protesnya tidak terima.

Ayah pemuda itu hanya melirik sesaat dan menggeleng, “Bukankah bola sepakmu yang lama sudah rusak? Jadi Ayah belikan yang baru dan lebih bagus tentunya,” jelas ayahnya itu sambil menyeruput teh hijaunya yang masih panas dengan santai.

“Itu hal lain! Aku sudah bilang, aku akan membelinya sendiri dengan uang tabunganku. Toh, aku masih bisa pinjam bola klub jika aku mau! Tapi yang benar-benar kuinginkan adalah sepatu bola yang baru!! Kenapa Ayah justru memberikannya pada Onii-chan? Padahal koleksi sepatu bolanya sudah menggunung!!”

“Itu karena Daisuke baru saja berulang tahun yang ke-18 lusa kemarin bukan…” Ibunya berjalan keluar dari dapur membawa sebuah nampan berisi sarapan yang merupakan gyoza dan sup miso. “Ayah dan Ibu belum sempat memberikan kadonya kemarin karena Daisuke menginap di rumah temannya dan pulang keesokan hari, lagipula ia adalah kapten tim sepak bola di sekolahnya.” Ibunya mengelus kepala anak laki-lakinya itu penuh sayang untuk meredakan emosi anaknya sambil memasukan bekal ke dalam tas anak bungsunya itu.

Pemuda itu hanya terdiam saja, terlihat berpikir. Namun akhirnya ia menghela napas. “Akankah kalian membelikan sepatu bola yang baru di ulang tahunku yang ke-16?” dan melihat kedua orang tuanya tersenyum dan mengangguk, ia pun ikut tersenyum. Saat ia melirik ke jam dinding, matanya segera melebar.

“Yabai!! Aku akan terlambat lagi!!” ia berlari ke pintu utama dan memakai sepatu secepat mungkin. “Ittekimasu!!!” teriaknya sambil menutup pintu dengan keras.

“Iterasshai…”

Suami-istri itu hanya bisa menggeleng melihat sikap anak laki-laki mereka. “Rasanya kita harus mendisiplinkannya agar tidak terlambat setiap hari,” ucap sang ayah. Istrinya mengangguk setuju.


***

Tahukah kalian fungsi utama Internet?
Jika kita bicara tentang TI (Teknologi Informasi) pasti kita membayangkan tentang kemajuan teknologi dibidang informasi. Saat ini teknologi informasi yang sedang berkembang dan mempengaruhi kehidupan masyarakat adalah internet dan mobile. Dahulu kita mengetahui fungsi mobile hanya sekadar sms dan telepon saja. Tetapi perlahan fungsi mobile perlahan mengalami kemajuan yang cukup menggembirakan contohnya : sekarang mobile sudah dilengkapi fitur email dan browsing.
Tahukan Anda pengaruh Internet, manfaat internet serta dampak positif dan negative internet bagi para penggunanya?

 Sebenarnya, berbicara masalah positif dan negative, semua hal apapun pasti ada dampak positif dan negative, ada sebab – ada akibat. Namun semua itu kembali pada para penggunanya, bagaimana mereka memanfaatkannya. Bagi kalangan awam atau orang-orang tua yang hidup di pedasaan, berasumsi dunia internet identik dengan hal-hal yang berbau negative. Sehingga dengan asumsi tersebut mereka para orang tua khususnya melarang anaknya untuk mengakses internet.
Ada kejadian nyata di salah satu kecamatan desa KutuBlog, disitu baru ada yang mendirikan warnet, tidak sampai satu minggu operasi, masyarakat setempat dari kalangan umum dan kiyai melarang warnet tersebut beroperasi alias harus di tutup, karena menurutnya dengan internet nantinya anak-anak dengan mudah dapat melihat hal-hal yang seharusnya tidak boleh dilihat.

Sebenarnya penggunaan internet tidak hanya mempunyai dampak positif, tetapi juga banyak terdapat dampak negative. Internet memberikan manfaat yang begitu besar tetapi di lain pihak internet menjadi suatu media informasi yang tidak mudah untuk di batasi. berbagai macam informasi dalam berbagai bentuk dan tujuan bercampur menjadi satu di mana untuk mengaksesnya hanya perlu satu sentuhan jari saja.

Berbagai informasi dengan mudah didistribusikan kepada pemakai internet. Terlepas dari dampak yang mungkin akan timbul, internet tetap merupakan suatu teknologi baru di bidang komputer dan komunikasi yang mampu memberikan berbagai kemudahan bagi para pemaikainya. Dalam beberapa tahun ke depan dapat di pastikan bahwa internet akan menjadi tulang punggung perkembangan komputer.

Dampak Positif Internet
Internet telah banyak membantu manusia dalam segala aspek kehidupan sehingga internet mempunyai andil penuh dalam kehidupan sosial. Dengan adanya internet apapun dapat kita lakukan baik positif maupun negative.
Internet sebagai media komunikasi, merupakan fungsi internet yang paling banyak digunakan dimana setiap pengguna internet dapat berkomunikasi dengan pengguna lainnya di seluruh dunia. Media pertukaran data, dengan menggunakan email, newsgroup, ftp dan www (world wide web – jaringan situs-situs web) para pengguna internet di seluruh dunia dapat saling bertukar informasi dengan cepat dan murah.
Media untuk mencari informasi atau data, perkembangan internet yang pesat, menjadikan www sebagai salah satu sumber informasi yang penting dan akurat. Kemudahan memperoleh informasi yang ada di internet sehingga manusia tahu apa saja yang terjadi. Bisa digunakan sebagai lahan informasi untuk bidang pendidikan, kebudayaan, dan lain-lain.
Dampak Negatif Internet
1. Cybercrime Adalah kejahatan yang di lakukan seseorang dengan sarana internet di dunia maya yang bersifat.
• Melintasi batas Negara
• Perbuatan dilakukan secara illegal
• Kerugian sangat besar
• Sulit pembuktian secara hukum
Bentuk-bentuk cybercrime sebagai berikut :
Hacking – Usaha memasuki sebuah jaringan dengan maksud mengeksplorasi atupun mencari kelemahan system jaringan.
Cracking – Usaha memasuki secara illegal sebuah jaringan dengan maksud mencuri, mengubah atau menghancurkan file yang di simpan padap jaringan tersebut.

2. Parnografi
Anggapan yang mengatakan bahwa internet identik dengan parnografi, memang tidak salah. Dengan kemampuan penyampaian informasi yang dimiliki internet, pornografi pun merajalela.Untuk mengantisipasi hal ini, para produsen ‘browser’ melengkapi program mereka dengan kemampuan untuk memilih jenis home-page yang dapat di-akses.Di internet terdapat gambar-gambar pornografi dan kekerasan yang bisa mengakibatkan dorongan kepada seseorang untuk bertindak kriminal.

3. Violence And Gore
Kekejaman dan kesadisan juga banyak ditampilkan. Karena segi bisnis dan isi pada dunia internet tidak terbatas, maka para pemilik situs menggunakan segala macam cara agar dapat ‘menjual’ situs mereka. Salah satunya dengan menampilkan hal-hal yang bersifat tabu.

4. Penipuan
Hal ini memang merajalela di bidang manapun. Internet pun tidak luput dari serangan penipu. Cara yang terbaik adalah tidak mengindahkan hal ini atau mengkonfirmasi informasi yang Anda dapatkan pada penyedia informasi tersebut.

5. Carding
Karena sifatnya yang ‘real time’ (langsung), cara belanja dengan menggunakan Kartu kredit adalah carayang paling banyak digunakan dalam dunia internet. Para penjahat internet pun paling banyak melakukan kejahatan dalam bidang ini. Dengan sifat yang terbuka, para penjahat mampu mendeteksi adanya transaksi (yang menggunakan Kartu Kredit) on-line dan mencatat kode Kartu yang digunakan. Untuk selanjutnya mereka menggunakan data yang mereka dapatkan untuk kepentingan kejahatan mereka.

6. Perjudian
Dampak lainnya adalah meluasnya perjudian. Dengan jaringan yang tersedia, para penjudi tidak perlu pergi ke tempat khusus untuk memenuhi keinginannya. Anda hanya perlu menghindari situs seperti ini, karena umumnya situs perjudian tidak agresif dan memerlukan banyak persetujuan dari pengunjungnya.

7. Mengurangi sifat sosial manusia karena cenderung lebih suka berhubungan lewat internet daripada bertemu secara langsung (face to face). Dari sifat sosial yang berubah dapat mengakibatkan perubahan pola masyarakat dalam berinteraksi.Kejahatan seperti menipu dan mencuri dapat dilakukan di internet (kejahatan juga ikut berkembang). Bisa membuat seseorang kecanduan, terutama yang menyangkut parnografi dan dapat menghabiskan uang karena hanya untuk melayani kecanduan tersebut.

Manfaat Internet Bagi Remaja
1. Manfaat Umum
Berdasarkan suvey di Amerika Serikat membuktikan jika berselancar di dunia maya, bermain game online, dan bermain situs jejaring sosial justru baik bagi perkembangan remaja. Digital Youth Project yang disponsori MacArthur Foundation selama tiga tahun berhasil membuktikan internet baik bagi perkembangan remaja. Proyek yang dilakukan selama tiga tahun itu melibatkan 800 remaja dan orang tua untuk mengetahui peningkatan kemampuan teknologi remaja. Hal ini juga mematahkan anggapan para orangtua yang menyatakan bermain internet
hanya membuang waktu saja.

2. Manfaat Internet Dalam Pendidikan
Internet merupakan sebuah layanan yang memudahkan kita menambah wawasan, berkomunikasi, dan juga memudahkan kita untuk mencari suatu bahan yang mungkin sulit dicari secara nyata. melalui akses dunia maya internet ini, kita dapat menambah wawasan, berkomunikasi jarak jauh dan juga mencari informasi yang sangat kita butuhkan. Dalam dunia pendidikan internet dapat membantu siswa untuk mengakses berbagai informasi dan ilmu pengetahuan serta sharing riset antarsiswa terutama dengan mereka yang berjauhan tempat tinggalnya.

3. Dampak Negatif
Internet, kata yang tidak asing di telinga setiap orang, terutama para remaja yang senantiasa bergaul dengan mewahnya dunia yang berteknologi, mewah, dan praktis, Internet bisa didapatkan dimanapun kita berada, dengan bermodalkan telepon selular yang memiliki koneksi internet, internet dapat diakses dengan mudahnya melalui telepon selular dimanapun kita berada, atau jika tidak, di setiap sudut kota pasti terdapat sebuah warung yang menjual jasa internet atau yang biasa disebut dengan “warnet”, dengan adanya internet, akses atau jalan terhadap penyampaian informasi-informasi yang ada didunia ini dapat diambil dengan mudahnya seraya membalikkan tangan atau mengejapkan mata, banyak ilmu pengetahuan yang begitu melimpah disana, informasi mengenai apapun dapat kita temukan di jagat internet ini, para remaja tidak luput dengan yang namanya informasi dan ilmu pengetahuan, internet ini adalah media yang paling efektif dan mudah untuk didapatkan dan diakses oleh siapa saja dimanapun, walaupun tak dapat dipungkiri bahwa karena adanya kebebasan ini dapat terjadi pula penyalahgunaan fasilitas internet sebagai sarana untuk kriminalitas atau asusila.
Para pelajar yang baru mengenal internet biasanya menggunakan fasilitas ini untuk mencari hal yang aneh-aneh. Seperti gambar-gambar yang tidak senonoh, atau video-video aneh yang bersifat “asusila” lainnya yang dapat mempengaruhi jiwa dan kepribadian dari siswa itu sendiri, sehingga siswa terpengaruh dan mengganggu konsentrasinya terhadap proses pembelajaran disekolah, namun demikian tidak semua siswa melakukan hal yang demikian, hanya segelintir pelajar yang usil saja yang dapat melakukannya karena kurang memiliki rasa tanggungjawab terhadap diri pribadi dan sekitarnya, namun pada umumnya internet digunakan oleh setiap pelajar untuk mencari atau mendapatkan informasi.

Hal ini dapat menjadi sebuah motivator terhadap pelajar untuk terus berkembang dan juga dapat berfungsi sebagai penghancur (generasi muda), remaja adalah makhluk yang rentan terhadap perubahan disekitarnya, dia akan mengikuti hal yang paling dominan yang berada didekatnya jadi kemungkinan terjadinya perubahan yang drastis dalam masa-masa remaja akan mendorong kearah mana remaja itu akan berjalan, kearah positif atau negative tergantung dari mana di memulai.
Remaja yang kesehariannya bergaul dengan internet akan lebih tanggap terhadap perubahan informasi disekitarnya karena ia terbiasa dan lebih mengetahui tentang informasi-informasi tersebut sehingga dia lebih daripada yang lainnya. Tetapi selain itu, remaja yang memiliki kecenderungan pada hal yang negatif justru sebaliknya, dia akan nampak pasif karena hanya
diperbudak oleh kemudahan dan kayaan informasi dari internet tersebut.

diambil dari: 
http://duniabaca.com/pengaruh-internet-manfaat-internet-serta-dampak-positif-dan-negatif-internet-bagi-penggunanya.html
Setelah dimulai dari lupanya gue dengan 2 password 2 akun blogger yang pernah gue buat, akhirnya gue kembali menulis di sini. 

Kembali dengan gue, Dea alias Deane alias Aisha alias Decchan dan diari aneh seputar kehidupan gue yang gak kalah aneh sama yang nulis ni diari.  Gue mau cerita.
Selama 2 hari ini, nyokap dan bokap tumben banget beliin gue barang-barang yang gue butuhkan tanpa gue minta. Kemarin, nih, ceritanya gue baru pulang dari pesta ultahnya Puan, temen sekelas gue dan dia cewek (karena yang baca pasti ngira puan itu cowok). Gue sampe rumah sekitar menjelang salat Ashar. Rumah gue sepi, kakak gue pergi belajar kelompok, bonyok pergi ke rumah Mbah Uti. Jadilah gue sendirian di rumah, gak ada temen. Gue langsung ngambil modem dan menguasai tu modem. Tapi namanya juga capek. Pergi pagi pulang sore, gue ngantuk berat dan memutuskan untuk menunda niatan untuk menguasai modem. Gue pun tepar di tempat tidur.
Menjelang jam 7, mendadak ada telepon di HP gue. Taunya dari kakak gue.

"Lo dimana?" dia tanya.
"Di rumah. Emang kenapa?" tanya gue, masih gak konek. Namanya juga ketiduran...

"Terus kenapa gak bukain pintu?"
"Ha? Emang lu udah pulang?!" gue kaget.

"Udah dari tadi, bego!"
Alhasil, gue ngibrit turun ke bawah dan segera membuka pintu. Ternyata pula, lampu luar belum gue nyalain. Kasian amat kakak gue, gelap-gelapan di luar padahal gue ada di rumah?

"Sori sori. Gue ketiduran!" ucap gue sambil buka pintu.
"Yeeeehhh!!!!" kakak gue nyahut sambil masang tampang kesel. Setelah menyalakan semua lampu, gue pun tidur kembali dengan catatan: modem yang harusnya gue kuasai, diambil alih ma kakak gue. Ya bodo deh. Gue udah ngantuk banget, eh salah, masih ngantuk banget. Ya udah gue relakan tu modem di ambil dan pergi menuju alam mimpi.

Gue kebangun lagi setelah mendadak nyokap gue masuk ke ke kamar gue dan nyuruh gue turun ke lantai bawah. Gak taunya, bokap beliin gue jaket merk ie-bie dan sebuah baju luaran warna merah hati. dua-duanya bertudung dan gue suka itu. Setelah gue mengucapkan makasih, gue balik lagi ke atas dan kembali tepar di atas tempat tidur. Di depan kamar, kakak gue lagi nonton tv, dan udah bisa dipastikan dia lagi nonton bola.
Gue pun tidur tanpa makan malem. 

jam 4 pagi, gue kebangun dan salat isya sekalian salat subuh. Untungnya sebelum gue tidur kemaren, gue udah sempet salah maghrib. Selesai salat subuh, gue tepar lagi. Ah dasar tukang tidur, lu de. 
jam 7 lewat dikit (tenang, udah pagi kok), gue totally woke up from my super nice sleep.Sebenarnya gak juga sih, karena gue masih rada setengah tidak bernyawa kok. Pagi ini gue udah dibikin sibuk dengan acara memperbaiki tempat tidur gue yang hobi banget bergoyang tiap gue naik diatasnya. Gue bolak-balik beli mur, angkat tempat tidur, nyapu, beresin tempat tidur. Wuih, bahkan tidak ketinggalan dengan memompa ban sepeda2 rumah yang kehilangan udara. 

Setelah itu, gue akhirnya mengambil modem. jam 15:15, gue baru bisa mandi setelah sibuk dengan acara tak terencana gue (baca: benerin tempat tidur). Bonyok pergi lagi ke toko buku. Kakak gue masuk ke kamarnya, antara tidur, atau belajar, atau dengerin musik? Gak tau, karena habis mandi gue langsung meng-download apa yang gue cari. Keren kan? Sebenernya lebih tepat dibilang kurang ajar sih, modem sekeluarga gue pake, gue kuasai, dan seenak jidat gue pake buat download, mentang-mentang unlimited. Tapi yang kasian lappie gue. Gue kan g tanggung-tanggung download video. Apalagi kalau video konser yang mencapai 1 GB. 

Kalau kakak gue tau, pasti gue dimarahin abis-abisan.

Sebelum Isya, bonyok udah pulang dan gue dipanggil, disuruh turun (lagi). Ternyata gue dibeliin  tas baru, karena tas lama gue agak mengenaskan. Gue juga dibeliin buku kamus B.Jepang dan B.Sunda.

...Dor.

Gue mana ngerti bahasa sunda? Yaelah.. gue orang jawa malah belajar bahasa sunda, sama ja dari nol, dong. Seandainya sekolah gue gak mempelajari bahasa sunda, kayak sekolah jakarta gitu lho. Tapi ngarep juga percuma, udah resiko jadi murid sekolah swasta yang letaknya di jawa barat. Gue bilang makasih lagi, terus ngibrit naik ke atas, menuju kamar gue, tempat gue sering banget fangirlingan soal Hey!Say!JUMP atau YUI, dan nge-dance lagu2 Hey!Say!JUMP dan AKB48. Gini-gini, kakak gue pernah mengakui kalau gue bakat dance pas gue kebingungan mau masuk SMA mana. Gue masih inget dia bilang, "Dea kan bisa gambar, nari, nyanyi, kenapa gak disekolahin di sekolah khusus seni atau musik aja?" 

Sayangnya, bonyok g mau -_-

Tapi yang menyebalkan, suara gue berubah banget. Akibat cuaca dingin, ujan, minum es, gue jadi pilek dan suara gue jadi serak. Ah sial. Give me back my real voice!
Habis itu, barang2 yang gue dapet dari bonyok gue kumpulin dan gue potret. sebenarnya masih ada sepatu2 baru yang dibeliin mereka, tapi udah lama ah. awal2 januari. Males gue potret karena udah gue pake.

Gak ketinggalan, gue cobain lagi satu-satu tu jaket n baju luaran. Biasa pula, gue narsis dikit gpp kan. Salahkan bunda mengandung.
Di foto kedua, awalnya gue pingin nulisin 'Obakee~' tapi gak jadi. Gue takut disangka obake beneran terus dipanggilin ustad buat nangkep gue. yang luaran tudungnya kepanjangan, sampe bisa nutupin muka gue begitu -_-"

Tadi, gue baru aja download lagu Star Time-nya Hey!Say!JUMP versi instrumental. Pas gue coba nyanyiin, ejegile, suara gue serak bukan main, gue jadi takut ada kaca pecah atau gak. Haaa... 

BTW, udah jam segini nih. besok mesti sekolah dan ada pelajaran b.jepang, ditambah hari rabu, Bupati Bogor mau ke sekolah gue. SERIUSAN!!! INI BUPATI BOGOR!!! Entah sekolah gue bakal terlihat seperti apa besok... apakah bagai istana? Ah, satu lagi. Tanggal 11 Februari 2012, Japanese Club sekolah gue ngadain Bunkasai dan kelas 10 jadi panitia utama. Wow, gue adalah membernya, berarti gue adalah panitianya~ Semenjak lomba supiichii tahun kemaren, gue dikenal sebagai satu-satunya murid kelas 10 yang jago berbahasa jepang. Karena pas lomba, hanya gue yang merupakan satu-satunya anak kelas 10 yang masuk final, bersama dengan murid kelas 11 dan 12. Walau sayangnya, gue gak menang di final. Tapi gue gak nyesel ikutan. 

Nah, satu lagi nih. Tolong follow twitter indosat ya, biar event sekolah gue bisa tersebar luas. yang dari jakarta mau ke sekolah gue? silakan dateng.
Itu aja deh, penyakit gue kambuh lagi (baca: ngantuk). Oyasuminasai yo, minna~

Decchan